Fitur AI yang Wajib Diketahui CIO dalam Meningkatkan Layanan AI untuk Perusahaan
Transformasi digital yang dinamis membuat peran Chief Information Officer (CIO) untuk menjadi semakin krusial dalam mendorong kesuksesan perusahaan. Tak hanya memiliki peran dalam pengelolaan infrastruktur TI, CIO juga turut menjembatani kesenjangan teknologi dan tujuan bisnis.
Seorang CIO bertindak sebagai eksekutif senior yang bertanggung jawab atas keseluruhan visi, strategi, dan implementasi teknologi informasi (TI) dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tanggung jawab mereka yaitu memastikan bahwa investasi yang dikucurkan untuk TI telah selaras dengan tujuan bisnis. Harapannya, investasi ini dapat mendorong terjadinya inovasi, meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.
Tanggung jawab CIO sangat beragam. Dimulai dari bagaimana mereka berperan dalam perumusan strategi TI, yang dilakukan dengan pengembangan visi dan strategi TI jangka panjang yang mendukung tujuan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Kedua, yaitu memimpin implementasi dan pengelolaan sistem, jaringan, dan infrastruktur TI yang handal dan aman.
Selanjutnya yaitu mereka juga dilibatkan dalam pengelolaan anggaran TI. CIO akan merencanakan, mengelola, serta mengoptimalkan anggaran departemen TI untuk memastikan ROI yang maksimal dari investasi teknologi. Dalam hal privasi dan keamanan, CIO juga bertanggung jawab atas keamanan informasi perusahaan, melindungi data sensitif dari ancaman siber yang mungkin terjadi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi.
CIO juga dituntut untuk memprediksi berbagai macam tren teknologi, mulai dari AI, blockchain, serta quantum computing dan dapat mengintegrasikannya ke strategi jangka panjang untuk kepentingan bisnis perusahaan.
Dalam hal manajemen Tim TI, CIO bertugas untuk memimpin, mengembangkan, dan memberdayakan tim profesional TI demi tercapainya tujuan organisasi. Selain itu, mereka harus berkoordinasi dengan stakeholder bisnis untuk memastikan solusi TI yang efektif. Untuk memastikan kepatuhan dan efisiensi, CIO juga dituntut untuk dapat menegakkan kebijakan, standar, dan prosedur TI untuk memastikan kepatuhan dan efisiensi.
Saat ini, di mana teknologi semakin pesat berkembang, CIO juga dituntut untuk dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk kepentingan operasional perusahaan. Simak bagaimana CIO dapat memanfaatkan AI untuk bisnis selengkapnya dalam artikel berikut!
Baca Juga: AI-as-a-Service: Kenapa Model Ini Ideal untuk Bisnis Anda?
Di era digital, AI tak hanya sekedar tren, namun menjadi alat strategis yang dapat memberikan keunggulan bagi sebuah bisnis untuk dapat bersaing. Di sinilah CIO memainkan peran penting dalam menjembatani potensi AI dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Peran CIO dalam menghubungkan AI dengan strategi bisnis di antaranya:
Bersama dengan pemimpin bisnis, CIO mengidentifikasi area spesifik di mana AI dapat memberikan nilai terbesar. Contohnya yaitu pada otomatisasi proses manual, meningkatkan pengambilan Keputusan dan personalisasi pengalaman pelanggan, pengembangan produk dan layanan cerdas, bahkan mendeteksi anomali yang terjadi pada sistem.
Dalam hal ini, CIO bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi AI dengan strategi bisnis secara keseluruhan. Tak hanya harus mencakup penetapan tujuan yang jelas, CIO juga perlu melakukan identifikasi sumber daya yang dibutuhkan, serta melakukan perencanaan langkah-langkah implementasi.
CIO dan tim TI akan melakukan evaluasi untuk berbagai platform, alat, dan vendor AI yang tersedia. Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan faktor-faktor kemudahan integrasi, biaya, kemampuan teknis, keamanan, skalabilitas, dan dukungan vendor.
Peran ini dilakukan CIO dengan memastikan integrasi yang mulus dengan infrastruktur TI dan sistem bisnis lainnya. Mereka akan melibatkan kolaborasi dengan data analysis, engineer AI, dan spesialis lainnya.
AI bergantung pada data berkualitas tinggi. CIO harus memastikan bahwa perusahaan memiliki infrastruktur dan proses yang tepat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data yang dibutuhkan untuk melatih dan menjalankan model AI.
Peran CIO dalam hal ini yaitu meliputi penetapan kebijakan dan kerangka kerja tata kelola untuk memastikan penggunaan AI yang etis, transparan, akuntabel, dan yang terpenting, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Tak hanya berkaitan dengan sistem AI yang digunakan, CIO juga memiliki peran penting dalam hal talenta AI. Mereka akan memastikan bahwa organisasi memiliki talenta yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengelola solusi AI.
CIO juga mengemban tugas dalam hal pemantauan dan pengukuran keberhasilan inisiatif AI dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal yang termasuk dalam peran ini yaitu peningkatan pendapatan dan peningkatan kepuasan pelanggan, serta penghematan biaya.
Untuk memaksimalkan AI bagi bisnis, beberapa fitur AI yang dapat dimanfaatkan CIO untuk meningkatkan layanan AI di perusahaan di antaranya:
Fitur ini digunakan untuk menganalisis data sensor dari peralatan dan mesin menggunakan algoritma AI dan machine learning. Tujuannya yaitu untuk memprediksi waktu kerusakan atau kegagalan berpotensi terjadi.
Dengan fitur ini, CIO dapat mengotomatisasi tugas manual dan berulang dengan menggabungkan RPA dengan kemampuan AI seperti pemrosesan bahasa alami (NLP) dan visi komputer.
Untuk meningkatkan layanan AI untuk perusahaan, CIO dapat memanfaatkan fitur AI satu ini untuk menganalisis data pelanggan dan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dalam pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.
Menggunakan fitur AI ini, CIO dapat menganalisis data historis dan tren untuk membuat prediksi yang akurat tentang berbagai aspek bisnis, sehingga lebih mudah membuat keputusan yang tepat dan akurat.
Fitur ini akan membantu CIO dalam menangani pertanyaan pelanggan, memberikan dukungan 24/7, dan mengotomatisasi tugas-tugas layanan pelanggan.
Memilih platform AI berbasis cloud dapat membantu perusahaan untuk dengan mudah menskalakan sumber daya komputasi serta penyimpanan sesuai kebutuhan. Tak butuh investasi besar di infrastruktur lokal, platform ini juga akan memberi fleksibilitas dan akses ke berbagai layanan AI untuk perusahaan.
Fitur ini dijalankan dengan menerapkan praktik MLOps untuk mengotomatisasi dan merampingkan siklus hidup pengembangan, deployment, dan pemantauan model AI. Tak hanya membantu meningkatkan efisiensi tim data science, model AI dapat diimplementasikan dan diskalakan dengan cepat.
Fitur ini dapat digunakan untuk menganalisis pola transaksi dan perilaku pengguna, sehingga, aktivitas penipuan dapat terdeteksi secara real-time. Tujuannya adalah mengurangi kerugian finansial sekaligus meningkatkan keamanan perusahaan.
Fitur AI juga dapat digunakan untuk menganalisis data permintaan, inventaris, dan logistik, sehingga rantai pasokan dapat dioptimalkan. Tak hanya memberikan prediksi permintaan dengan akurat, fitur ini juga membantu pengelolaan inventaris yang efisien, serta mengurangi biaya transportasi serta penyimpanan.
Dengan mengimplementasi beragam fitur AI yang tepat, CIO dapat menekan biaya, meningkatkan kemampuan prediktif perusahaan, sekaligus membangun infrastruktur AI yang scalable untuk pertumbuhan jangka panjang. Temukan fitur AI terbaik dari Antares Eazy yang dapat dimanfaatkan CIO dalam meningkatkan layanan AI untuk perusahaan selengkapnya di sini!